Budiyanto, Raih Omset Rp 500 Juta per Bulan


Mantan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Korea ini bisa dibilang sangat sukses. Betapa tidak, sepulang dari Korea, Budiyanto bisa membangun usaha toko bangunan (material) dengan omset yang lumayan besar. Tidak tanggung-tanggung omset toko bangunan milik Budiyanto mencapai Rp 500 juta perbulan.


Mungkin sebagain orang tidak ada yang menduga dengan kisah sukses mantan TKI Korea yang satu ini. Tetapi, Budiyanto TKI purna asal Desa Sidomulyo, Lampung Selatan ini bisa membuktikannya. Ia kini hidup sejahtera dengan usaha yang digelutinya.

Bidiyanto adalah mantan TKI Korea. Ia bekerja di pada tahun 1998 sampai dengan 2000. Setelah kontrak pertamanya selesai, lelaki asal Lampung ini kembali bekerja ke Korea sebagai TKI.

Pada 2002 hingga 2004, ia kembali bekerja disebuah pabrik Korea dengan gaji sebesar Rp 8,5 juta perbulannya.

“Waktu itu saya berangkat ke Korea masih melalui Pelaksana Penempatan TKI Swasta (PPTKIS). Ketika itu belum ada BNP2TKI,” ujar lelaki yang biasa disapa Budi ini.

Empat tahun lamanya bekerja di Korea, Budi tentunya tidak ingin sisa hidupnya dihabiskan bekerja sebagai TKI. Berbekal dengan uang tabungan selama bekerja di Korea, Budi kemudian mulai merintis usahanya.

“Ketika itu uang hasil kerja di Korea tidak saya habiskan. Sebagian uangnya saya belikan tanah, sawah, dan kebun. Kemudian ketika saya mau mulai merintis usaha, tanah, sawah, dan kebun itu saya jual. Uangnya dipakai untuk modal bangun usaha ini,” ujar Budi sambil menunjuk toko materialnya yang besar itu.

Untuk memulai usahanya, Budi mengaku menghabiskan modal sekitar Rp 800 juta. Uang tersebut ia peroleh dari hasil penjualan tanah-tanahnya dan sisa tabungan selama bekerja di Korea.

“Modalnya memang cukup besar, saya harus membeli tanah yang letaknya strategis untuk usaha ini. Saya juga harus membangun ruko untuk tempat usaha. Belum lagi saya harus membeli barang-barang untuk dijual,” jelasnya.

Seiring berjalannya waktu, pada 2003 toko bangunan miliki Budi berdiri. Ia memberi nama toko dengan Budi Jaya. Toko material milik Budi menjual berbagai kebutuhan untuk bangunan seperti semen, cat, pasat, genteng, kayu, batako, dan lainnya.

“Terus terang omsetnya cukup besar, dalam sebulan omset toko ini bisa mencapai Rp 500 juta. Ini benar-benar diluar dugaan. Omset itu saya peroleh tidak hanya dari pembeli, ada juga perusahaan swasta yang jadi pelanggan,” papar Budi.

Budi mengatakan penghasilan terbesar dari jualan tokonya adalah semen. Dalam seminggu toko milikinya bisa menjual semen 300 hingga 400 sak.

“Selain semen, menejelang lebaran ini yang lumayan laku adalah cat tembok. Mungkin banyak orang yang ingin mengganti cat rumahnya agar terlihat beda saat lebaran nanti,” urainya. 


By korean insight with No comments

0 komentar:

Posting Komentar