KETIKA PRELIMINARY TRAINING...

Tanggal 8 juni 2010 merupakan panggilan preliminary training ku sebagai salah satu syarat bagi TKI yang akan ditempatkan bekerja di Korea. Dalam Preliminary training ini, aku diwajibkan memenuhi persyaratan administratif seperti membawa paspor; membawa asli + fotokopi yang telah dilegalisir jati diri: kartu keluarga, KTP, SKCK, ijazah yang dimiliki (SD, SLTP, SLTA, D3, S1), sertifikat KLPT / KLT, AK-1, surat ijin orang tua/wali; membawa pasfoto berwarna ukuran 4x6 dan 3x4 masing-masing 6 lembar; membawa perlengkapan/pakaian pribadi, pakaian baju lengan panjang putih, celana panjang hitam, dasi, pakaian olah raga, dan sepatu olahraga; membawa biaya pengurusan dokumen keberangkatan sebesar: ± Rp. 2.355.000,- dan deposit tiket pesawat keberangkatan ± US $. 310.

Akan tetapi saran ku bagi para peserta preliminary berikutnya agar membawa uang lebih dari yang tertera di website karena dalam proses preliminary ini ada biaya tidak terduga, seperti biaya beli celana training dan jaket, biaya medical check up, biaya asuransi, biaya buka rekening bank, dan biaya....ehmmm....lupa aku....heheee...

Disamping memenuhi persyaratan administratif, aku harus mengikuti serangkaian latihan semi militer, dengan alasan untuk persiapan kerja di Korea yang penuh disiplin dan etos kerja yang tinggi. Hari pertama preliminary training pun... aku harus merelakan rambut indah ku di botakin... T_T  Oya bagi calon preliminary training sebaiknya udah botakin rambutnya dan cukur kumis dan jenggot di rumah masing2... karena cost buat cukur tu rambut sekitar 10 ribuan...kalo aku mah tu kemahalan....tapi ya namanya orang kepepet terima2 aja yang penting bisa cari won di korea lah....hehee.... Selama preliminary training ini, kehidupan ku seperti di camp militer...bangun tidur jam 5 pagi harus sudah siap berpakaian olah raga pagi, jika terlambat kayak push up, loncat katak, atau lari muterin lapangan bisa jadi sarapan pagiku tu...dan selebihnya di isi di ruang kelas untuk belajar bahasa korea. Tetapi yang terpenting dalam preliminary training ini adalah proses validasi peserta prelmiminary training. Dalam validasi ini jika terbukti melakukan pemalsuan dokumen akan dikenakan sanksi pembatalan keberangkatan. Proses ini lah yang ditakuti peserta preliminary. Dan terbukti ada beberapa orang yang di pulangkan dari preliminary training karena tidak memenuhi persyaratan validasi, tetapi ada juga beberapa yang sudah dinyatakan pulang dari preliminary training tetapi dapat mengikuti preliminary training. dan desas desus nya sih ada kong kalikong dari orang dalam dengan membayar sejumlah uang. Akan tetapi ini perlu pembuktian lebih jauh. Dari grup KOMUNITAS CTKI dan TKI korea yang aku ikuti di facebook juga banyak unek-unek dari CTKI yang merasa jadi korban penipuan calo yang berkedok sponsor atau LPK-LPK nakal, permasalahan prosedural proses SLC, permasalahan Preliminary Training, permasalahan Sending Data dan cacian hingga makian yang dialamatkan ke BNP*KI. Disamping itu, berdasarkan informasi dari grup ini, sajang-nim di korea harus membayar 285 ribu won di nodongbu/ HRD Korea dan prosedur proses pengambilan TKI harus menunggu lama. Jadi ada sebagian sajang-nim yang memilih tenaga kerja asing lainnya, padahal tenaga kerja dari Indonesia sudah terkenal ulet dan mudah mengerti pekerjaan dari pada negara lain. Nah lho, padahal CTKI juga membayar uang untuk kerja ke Korea sedangkan sajang-nim yang di Korea juga membayar uang untuk memperoleh jasa TKI, jadi siapa yang diuntungkan disini...?? Dari begitu banyaknya carut marut nya proses pengiriman TKI Korea, sebaiknya pemerintah lebih serius mengawasi dan memperhatikan nasib TKI karena bagaimana pun TKI merupakan pahlawan devisa dan memberikan kontribusi yang banyak bagi perekonomian Indonesia.

"The time to guard against corruption and tyranny, is before they shall have gotten hold on us. It is better to keep the wolf out of the fold, than to trust to drawing his teeth and talons after he shall have entered." 

- Thomas Jefferson, Notes on the State of Virginia (1787)

By korean insight with No comments

0 komentar: